Sabtu, 28 Juni 2014

Fotosintesis (dari bahasa Yunani φώτο- [fó̱to-], "cahaya," dan σύνθεσις [sýnthesis], "menggabungkan", "penggabungan") adalah suatu proses biokimia pembentukan zat makanan karbohidrat yang dilakukan oleh tumbuhan, terutama tumbuhan yang mengandung zat hijau daun atau klorofil. Selain tumbuhan berklorofil, makhluk hidup non-klorofil lain yang berfotosintesis adalah alga dan beberapa jenis bakteri. Organisme ini berfotosintesis dengan menggunakan zat hara, karbon dioksida, dan air serta bantuan energi cahaya matahari.


Organisme fotosintesis disebut fotoautotrof karena mereka dapat membuat makanannya sendiri. Pada tanaman, alga, dancyanobacteria, fotosintesis dilakukan dengan memanfaatkan karbondioksida dan air serta menghasilkan produk buangan oksigen. Fotosintesis sangat penting bagi semua kehidupan aerobik di Bumi karena selain untuk menjaga tingkat normal oksigen di atmosfer, fotosintesis juga merupakan sumber energi bagi hampir semua kehidupan di Bumi, baik secara langsung (melalui produksi primer) maupun tidak langsung (sebagai sumber utama energi dalam makanan mereka),[2] kecuali pada organisme kemoautotrof yang hidup di bebatuan atau di lubang angin hidrotermal di laut yang dalam. Tingkat penyerapan energi oleh fotosintesis sangat tinggi, yaitu sekitar 100 terawatt,[3] atau kira-kira enam kali lebih besar daripada konsumsi energi peradaban manusia.[4] Selain energi, fotosintesis juga menjadi sumber karbon bagi semua senyawa organik dalam tubuh organisme. Fotosintesis mengubah sekitar 100–115 petagram karbon menjadi biomassasetiap tahunnya.
Meskipun fotosintesis dapat berlangsung dalam berbagai cara pada berbagai spesies, beberapa cirinya selalu sama. Misalnya, prosesnya selalu dimulai dengan energi cahaya diserap oleh protein berklorofil yang disebut pusat reaksi fotosintesis. Pada tumbuhan, protein ini tersimpan di dalam organel yang disebut kloroplas, sedangkan pada bakteri, protein ini tersimpan pada membran plasma. Sebagian dari energi cahaya yang dikumpulkan oleh klorofil disimpan dalam bentuk adenosin trifosfat (ATP). Sisa energinya digunakan untuk memisahkan elektron dari zat seperti air. Elektron ini digunakan dalam reaksi yang mengubah karbondioksia menjadi senyawa organik. Pada tumbuhan, alga, dan cyanobacteria, ini dilakukan dalam suatu rangkaian reaksi yang disebut siklus Calvin, namun rangkaian reaksi yang berbeda ditemukan pada beberapa bakteri, misalnyasiklus Krebs terbalik pada Chlorobium. Banyak organisme fotosintesis memiliki adaptasi yang mengonsentrasikan atau menyimpan karbondioksida. Ini membantu mengurangi proses boros yang disebut fotorespirasi yang dapat menghabiskan sebagian dari gula yang dihasilkan selama fotosintesis.

Organisme fotosintesis pertama kemungkinan berevolusi sekitar   500 juta tahun silam, pada masa awal sejarah evolusi kehidupan ketika semua bentuk kehidupan di Bumi merupakan mikroorganisme dan atmosfer memiliki sejumlah besar karbondioksida. Makhluk hidup ketika itu sangat mungkin memanfaatkan hidrogen atau hidrogen sulfida—bukan air—sebagai sumber elektron.[7] Cyanobacteria muncul kemudian, sekitar 3.000 juta tahun silam, dan secara drastis mengubah Bumi ketika mereka mulai mengoksigenkan atmosfer pada sekitar 2.400 juta tahun silam.[8] Atmosfer baru ini memungkinkan evolusi kehidupan kompleks seperi protista. Pada akhirnya, tidak kurang dari satu miliar tahun silam, salah satu protista membentuk hubungan simbiosis dengan satu cyanobacteria dan menghasilkan nenek moyang dari seluruh tumbuhan dan alga.[9] Kloroplas pada Tumbuhan modern merupakan keturunan dari cyanobacteria yang bersimbiosis ini.
6H2O + 6CO2 + cahaya → C6H12O6 (glukosa) + 6O2
Glukosa dapat digunakan untuk membentuk senyawa organik lain seperti selulosa dan dapat pula digunakan sebagai bahan bakar. Proses ini berlangsung melalui respirasi seluler yang terjadi baik pada hewan maupun tumbuhan. Secara umum reaksi yang terjadi pada respirasi seluler adalah kebalikan dengan persamaan di atas. Pada respirasi, gula (glukosa) dan senyawa lain akan bereaksi dengan oksigen untuk menghasilkan karbondioksida, air, dan energi kimia.
Reaksi- Reaksi pada proses fotosintesis
Proses fotosintesis masih terus diselidiki karena masih ada sejumlah tahap yang belum bisa dijelaskan, meskipun sudah sangat banyak yang diketahui tentang proses vital ini. Proses fotosintesis sangat kompleks karena melibatkan semua cabang ilmu pengetahuan alam utama, seperti fisika, kimia, maupun biologi sendiri. Pada tumbuhan, organ utama tempat berlangsungnya fotosintesis adalah daun. Namun secara umum, semua sel yang memiliki kloroplast berpotensi untuk melangsungkan reaksi ini. Di organel inilah tempat berlangsungnya fotosintesis, tepatnya pada bagian stroma. Hasil fotosintesis (disebut fotosintat) biasanya dikirim ke jaringan-jaringan terdekat terlebih dahulu. Pada dasarnya, rangkaian reaksi fotosintesis dapat dibagi menjadi dua bagian utama: reaksi terang (karena memerlukan cahaya) dan reaksi gelap (tidak memerlukan cahaya tetapi memerlukan karbon dioksida).

Reaksi terang
Reaksi terang adalah proses untuk menghasilkan ATP dan reduksi NADPH2. Reaksi ini memerlukan molekul air. Proses diawali dengan penangkapan foton oleh pigmen sebagai antena. Pigmen klorofil menyerap lebih banyak cahaya terlihat pada warna biru (400-450 nanometer) dan merah (650-700 nanometer) dibandingkan hijau (500-600 nanometer). Cahaya hijau ini akan dipantulkan dan ditangkap oleh mata kita sehingga menimbulkan sensasi bahwa daun berwarna hijau. Fotosintesis akan menghasilkan lebih banyak energi pada gelombang cahaya dengan panjang tertentu. Hal ini karena panjang gelombang yang pendek menyimpan lebih banyak energi. Di dalam daun, cahaya akan diserap oleh molekul klorofil untuk dikumpulkan pada pusat-pusat reaksi. Tumbuhan memiliki dua jenis pigmen yang berfungsi aktif sebagai pusat reaksi atau fotosistem yaitu fotosistem II dan fotosistem I. Fotosistem II terdiri dari molekul klorofil yang menyerap cahaya dengan panjang gelombang 680 nanometer, sedangkan fotosistem I 700 nanometer. Kedua fotosistem ini akan bekerja secara simultan dalam fotosintesis, seperti dua baterai dalam senter yang bekerja saling memperkuat.
Fotosintesis dimulai ketika cahaya mengionisasi molekul klorofil pada fotosistem II, membuatnya melepaskan elektron yang akan ditransfer sepanjang rantai transpor elektron. Energi dari elektron ini digunakan untuk fotofosforilasi yang menghasilkan ATP, satuan pertukaran energi dalam sel. Reaksi ini menyebabkan fotosistem II mengalami defisit atau kekurangan elektron yang harus segera diganti. Pada tumbuhan dan alga, kekurangan elektron ini dipenuhi oleh elektron dari hasil ionisasi air yang terjadi bersamaan dengan ionisasi klorofil. Hasil ionisasi air ini adalah elektron dan oksigen. Oksigen dari proses fotosintesis hanya dihasilkan dari air, bukan dari karbon dioksida. Pendapat ini pertama kali diungkapkan oleh C.B. van Neil yang mempelajari bakteri fotosintetik pada tahun 1930-an. Bakteri fotosintetik, selain sianobakteri, menggunakan tidak menghasilkan oksigen karena menggunakan ionisasi sulfida atau hidrogen.
Pada saat yang sama dengan ionisasi fotosistem II, cahaya juga mengionisasi fotosistem I, melepaskan elektron yang ditransfer sepanjang rantai transpor elektron yang akhirnya mereduksi NADP menjadi NADPH.

Reaksi gelap
ATP dan NADPH yang dihasilkan dalam proses fotosintesis memicu berbagai proses biokimia. Pada tumbuhan proses biokimia yang terpicu adalah siklus Calvin yang mengikat karbon dioksida untuk membentuk ribulosa (dan kemudian menjadi gula seperti glukosa). Reaksi ini disebut reaksi gelap karena tidak bergantung pada ada tidaknya cahaya sehingga dapat terjadi meskipun dalam keadaan gelap (tanpa cahaya).
Faktor yang menentukan kecepatan fotosintesis
Beberapa faktor yang menentukan kecepatan fotosintesis:
  1. Cahaya
    Komponen-komponen cahaya yang mempengaruhi kecepatan laju fotosintesis adalah intensitas, kualitasdan lama penyinaran. Intensitas adalah banyaknya cahaya matahari yang diterima sedangkan kualitas adalah panjang gelombang cahaya yang efektif untuk terjadinya fotosintesis.
  2. Konsentrasi karbondioksida
    Semakin banyak karbondioksida di udara, makin banyak jumlah bahan yang dapat digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis.
  3. Suhu
    Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim.
  4. Kadar air
    Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup, menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis.
  5. Kadar fotosintat (hasil fotosintesis)
    Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju fotosintesis akan naik. Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan berkurang.
  6. Tahap pertumbuhan
    Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada tumbuhan yang sedang berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa. Hal ini mungkin dikarenakan tumbuhan berkecambah memerlukan lebih banyak energi dan makanan untuk tumbuh.
Penemuan tentang fotosintesis
Meskipun masih ada langkah-langkah dalam fotosintesis yang belum dipahami, persamaan umum fotosintesis telah diketahui sejak tahun 1800-an. Pada awal tahun 1600-an, seorang dokter dan ahli kimia, Jan van Helmont, seorang Flandria (sekarang bagian dari Belgia), melakukan percobaan untuk mengetahui faktor apa yang menyebabkan massa tumbuhan bertambah dari waktu ke waktu. Dari penelitiannya, Helmont menyimpulkan bahwa massa tumbuhan bertambah hanya karena pemberian air. Tapi pada tahun 1720, ahli botani Inggris, Stephen Hales berhipotesis bahwa pasti ada faktor lain selain air yang berperan. Ia berpendapat faktor itu adalah udara. Joseph Priestley, seorang ahli kimia dan pendeta, menemukan bahwa ketika ia menutup sebuah lilin menyala dengan sebuah toples terbalik, nyalanya akan mati sebelum lilinnya habis terbakar. Ia kemudian menemukan bila ia meletakkan tikus dalam toples terbalik bersama lilin, tikus itu akan mati lemas. Dari kedua percobaan itu, Priestley menyimpulkan bahwa nyala lilin telah “merusak” udara dalam toples itu dan menyebabkan matinya tikus. Ia kemudian menunjukkan bahwa udara yang telah “dirusak” oleh lilin tersebut dapat “dipulihkan” oleh tumbuhan. Ia juga menunjukkan bahwa tikus dapat tetap hidup dalam toples tertutup asalkan di dalamnya juga terdapat tumbuhan. Pada tahun 1778, Jan Ingenhousz, dokter kerajaan Austria, mengulangi eksperimen Priestley. Ia menemukan bahwa cahaya matahari berpengaruh pada tumbuhan sehingga dapat “memulihkan” udara yang “rusak”. Akhirnya di tahun 1796, Jean Senebier, seorang pastor Perancis, menunjukkan bahwa udara yang “dipulihkan” dan “merusak” itu adalah karbon dioksida yang diserap oleh tumbuhan dalam fotosintesis. Tidak lama kemudian, Theodore de Saussure berhasil menunjukkan hubungan antara hipotesis Stephen Hale dengan percobaan-percobaan “pemulihan” udara. Ia menemukan bahwa peningkatan massa tumbuhan bukan hanya karena penyerapan karbon dioksida, tetapi juga oleh pemberian air. Melalui serangkaian eksperimen inilah akhirnya para ahli berhasil menggambarkan persamaan umum dari fotosintesis yang menghasilkan makanan (seperti glukosa)

Rabu, 25 Juni 2014

Contoh Surat American Style Dalam Bentuk Full Block style


PT YUSMA SEJAHTERA
Jenderal Soedirman Street, kav. 50, Jakarta – Indonesia
Web: www.yusmasejahtera.com, Phone (021) 373777, e-mail: yusmasejahter@gmail.com



July 7th, 2014
Mrs. Puspita Sari
Batik Trusmi
15 Kibuyut Trusmi Street
Kel. Kesenden, Kec. Kejaksan
Cirebon 45121
Subject : Accounts Payable
Dear Mrs. Puspita Sari:
It has come to my attention that your company,  Batik Trusmi has been late with paying their invoices for the past three months.
In order to encourage our customers to pay for their invoices before the due date, we have implemented a discount model where we’ll give you 2% off your invoice if you pay us within 10 days of receiving the invoice.
I hope that everything is going well for you and your company. You are one of our biggest customers, and we appreciate your business. If you have any questions, feel free to contact me at (357) 333-7777.

Sincerely,


Lisa Ningsih, SE,MM

Selasa, 24 Juni 2014


Jenis – Jenis Surat Niaga

1.  Surat Perkenalan
Surat ini dikirim oleh penjual ke calon pembeli yang fungsinya untuk memperkenalkan diri dan produk yang akan dijual nya.
2.  Surat Permintaan Penawaran
Seperti yang sudah saya tulis sebelumnya. Surat ini dikirimkan oleh calon pembeli ke penjual, dimana isi surat nya calon pembeli meminta penjual untuk memberikan surat penawaran tentang suatu produk yang ditawarkannya. Biasanya calon pembeli akan meminta nam produk, harga, cara pembayaran (tunai atau memakai jangka waktu) dan lama penyerahan barang.
3.  Surat Penawaran
Surat Penawaran merupakan surat balasan dari surat permintaan penawaran. Yang isi nya menyampaikan inormasi tentang segala produk yang calon pembeli inginkan seperti merek produk, harga, kualitas, cara pembayaran, pengiriman barang dan lain-lain.
4.  Surat Pesanan
Kalau kita sudah membuat surat penawaran, maka kita akan menunggu balasan  dari sang pembeli, jika sang pembeli ingin memesan suatu produk ke pada si penjual, maka pembeli akan mengeluarkan Surat pesanan. Surat ini berisi nama dan jenis barang yang dipesan berikut harganya atau disertai dengan cara pembayaran yang diinginkan.  Bila si pembeli melakukan pembayaran melalui bank, maka copy bukti pengiriman/transfer harus dilampirkan.
5.  Surat pemberitahuan pengiriman barang.
Jika penjual menyetujui surat pesanan tersebut, maka penjual akan mengirimkan surat pemberitahuan pengiriman barang, ini berguna agar pembeli tau kalau barang yang di inginkannya telah diproses dan dalam sedang perjalanan. Biasanya surat seperti ini dibuat dalam pengiriman barang secara partai besar dan jauh.
6.  Surat Pengaduan
Surat yang dibuat oleh pembeli ini terjadi karena adanya masalah dengan produk yang diterimanya. Masalah tersebut terjadi karena produk yang dipesan tidak sesuai dengan barang yang diterima.
7.  Surat Jawaban Pengaduan
Ketika penjual telah menerima surat pengaduan, maka penjual harus segera mengambil tindakan dengan menjawab surat tersebut dan meminta maaf dan meyakinkan pembeli kalau kejadian seperti itu tidak akan terulang lagi.
Dalam menulis surat Niaga ada juga hal-hal yang harus kita perhatikan, antara lain seperti:
  • Menetapkan tujuan
  • Menetapkan isi surat
  • Nama dan jenis barang
  • Merk dan kualitas barang
  • Banyak barang yang ditawar
  • Penetapan tata urutan isi surat
  • Menyelesaikan setiap bagian isi surat satu persatu
  • Hindari penggunaan singkatan
Di atas telah kita ketahui beberapa jenis dari surat niaga dan beberapa hal yang harus diperhatikan ketika kita menulis surat niaga, untuk lebih jelas nya saya akan memberikan contoh dari surat niaga.

Hujan Asam Bukanlah Hal yang Baru Lagi

Secara alami proses terjadinya hujan asam disebabkan karena gunung berapi dan dari proses proses bio-kimia yang terjadi di rawa, laut maupun tanah,. Namun pada dasarnya terjadinya hujan asam terjadi karena ulah manusia sendiri seperti perindustrian, pembangkit listrik, emulsi, dll. Semua gas yang dihasilkan oleh aktivitas manusia tersebut akan terbawa oleh angin hingga mencapi atmostfir sehingga turun bersama hujan dan kemudian mengendap di tanah.
Secara sederhana pembentukan zat asam tersebut melalui proses kimia, dengan reaksi seperti berikut


Bukti

dampak dari hujan asam pun terlihatnyata, semenjak terjadi Revolusi Indrustri di eropa, terjadi penurunan pH di kutub utara dengan sangat drastis, pH di kutub utara yang tadinya adalah 6, sekarang telah turun hingga 4,5. Tidak hanya perubahan pada pH saja, tetapi juga terdapat organisme kecil yang disebut dengan diatom, diatom tersebut menetap di kolam-kolam, selama bertahun", kemudian diatom tersebut mati dan mengendap pada sedimen-sedimen tertentu di dasar kolam. Jumlah diatom yang mengendap di dasar kolam dapat menjadi petunjuk tingkatan pH, karena tingginya pH mempengaruhi pertumbuhan dari diatom tersebut. Sehingga dengan data tersebut dapat diketahui perbedaan pH di kutub utara akibat hujan asam dari tahun ke tahun.

Hujan asam pertamakali ditemukan terdapat di Manchester pada 1852 oleh Robert Angus Smith.para ilmuan baru melakukan penelitian terhadap hujan asam pada tahun 1970-an. Kepedulian terhadap hujan asam baru perjadi pada tahun 1990 yaitu saat New York Times memuat laporan Hubbard Brook Experimental Forest di New Hampshire tentang tentang hujan asam yang banyak menyebabkan kerusakan pada lingkungan.

Dampak dari Hujan Asam

  1. Menghambat perkembang biakan binatang yang hidup di air akan mati, pH yang semakin kecil akan menghambat pertumbuhan larva ikan, sehingga membuat ikan sulit untuk berkembang biak, seperti ikan trout.
  2. Memusnahkan berbagai jenis ikan, menurut penelitian, plankton tidak dapat bertahan hidup apabila pH pada air dibawah 5, sedangkan plankton adalah makanan dasar dari ikan dan keadaan tersebut dapat menyebabkan putusnya rantai makanan, pH yang terlalu kecil juga akan membuat beberapa jenis logam akan bercampur seperti alumunium, keadaan tersebut dapat menyebabkan ikan mengeluarkan banyak lendir dari ingsan nya seghingga ikan akan sulit berrespirasi.
  3. Racun bagi manusia, hujan asam juga dapat berdampak bagi kesehatan manusia. Hujan asam akan menyebar ke sungai, danau dan tempat menampunyan air, pH yang terlalu rendah sangat tidak baik untuk manusia.
  4. Kerusakan lingkungan, hujan asam dapat menyebabkan tumbuhan mati. Hujan asam akan menghancurkan zat lilin yang terdapat pada tumbuhan. Nutrisi yang ada pada tumbuhan tersebut akan hilang, sehingga tanaman tersebut dapat dengan mudah terserang penyakit seprti jamur. Kerusakan hutan yang pelingbanyak terkena dampaknya adalah di pegunungan, karena di daerah tersebut sering terjadi hujan.

berikut bukti-bukti akibat hujan asam



Minggu, 22 Juni 2014

Informasi Sekitar Kita: keindahan pantai pariaman

Informasi Sekitar Kita: keindahan pantai pariaman: PENGEN LIBURAN YANG MENYENANGKAN? DI INDONESIA JAUH LEBIH SERU!! AYO KITA LIHAT DISINI.. :) PANTAI PARIAMAN KOTA PARIAMAN, atau yang...

Minggu, 08 Juni 2014

keindahan pantai pariaman

PENGEN LIBURAN YANG MENYENANGKAN? DI INDONESIA JAUH LEBIH SERU!!
AYO KITA LIHAT DISINI.. :)


PANTAI PARIAMAN
KOTA PARIAMAN, atau yang biasa disebut dengan KOTA TABUIK merupakan kota tetangga dari KOTA PADANG. masih banyak diantara warga Indonesia sendiri yang tidak mengetahui keberadaan Kota Pariamanm. Sangat disayangkan sekali bagi anda yang belum mengenal satu kota yang berada di Sumatra Barat ini. Kota Pariaman mempunyai keindahan alam yang masih sangat alami, dijamin deh kealamiannya.
Beberapa diantara keindahan alamnya adalah Pantai Gondoriyah yang menawan, Pantai Kata yang sejuk, Dan Pantai Cermin yang cocok untuk berkumpul bersama keluarga anda.


selain pantainya yang indah dan masih alami, pantai yang ada di Kota Pariaman ini memiliki banyak Pohon Bakau, yang bisa dijadikan atap untuk kita beristirahat. Pokoknya keindahan Kota Pariaman ini sangat LUAR BIASA..!!
AMAZING..

 Kota Pariaman juga merupakan salah satu jalur TOUR DE SINGKARAK setiap tahunnya.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai keindahan Kota Pariaman, silahkan kunjngi Kota Pariaman :)
Masyarakat Kota Pariaman ramah-ramah dan baik hati :)